Ini kisah nyata gue pada saat gue dalam perjalanan pulang dari Banjarmasin ke Pontianak didalam sebuah pesawat. Persis di depan gue duduk seorang bapak. Setelah lama
berdiam diri, sambil menguap karena habis bangun tidur gue bertanya kepada bapak tersebut,
“Jam berapa sekarang, Pak?”. karena pada saat itu gue gak bawa jam tangan dan hape gue udah menunjukan detik-detik terakhir.
Sebuah pertanyaan yang biasa kita tanyakan dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun kan ? Dan biasanya kita selalu dapat jawaban.
Namun kali ini sungguh diluar dugaan, nih bapak diam aja. Mengira
sang bapak agak kurang pendengarannya, gue mengulangi pertanyaan tersebut
sampai 3 kali.
Namun si bapak diam dan tidak bergeming sedikitpun. Karena kesal, gue langsung mencolek bapak tersebut dan berkata, Saya heran
mengapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya?? Apa sih susahnya?
Si bapak bilang, “Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau
saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, sampai
nanti kita jadi akrab”.
Gue melongo mendengar ceramah bapak tadi.
Terus gue tanya lagi, “Lalu apa salahnya kalau kita akrab?”
Si bapak bilang, “Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya
di Bandara, kalau kita akrab, nanti kita akan turun sama-sama. Terus saya
pasti mengenalkan mereka sama kamu.”
Gue nambah bingung dan penasaran. “Terus pak??” tanya gue lagi.
“Istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang, nanti dia
pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mandi di rumah saya,
terus makan di rumah saya, Eek dirumah saya.
Nanti lama-lama kamu bisa akrab sama anak gadis saya dan kamu bisa
jadi pacar anak saya. Lama-lama kamu bisa jadi menantu saya,” katanya
lagi.
Gue yang tadi udah bingung sekarang malah makin bingung. Lantas gue
tanya, “Terus apa hubungannya sama pertanyaan saya yang pertama??”
Sambil berdiri bapak tersebut menjawab dengan lantang, “Masalahnya?
…, SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU. JAM TANGAN AJA NGGAK
PUNYA..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar